Dalam rangka memasyarakatkan pengetahuan dan teknologi tentang biorefineri mikroalga, Center of Excellence for Microalgae Biorefinery menyelenggarakan serangkaian webinar secara berseri. Sebagai pembuka, pada tanggal 6 November 2020 disampaikan tema tentang Pengenalan Microalgae Biorefinery yang menampilkan Direktur CoE Microalgae Biorefinery, Prof. Ir. Arief Budiman, D.Eng, dan Manager Kultivasi CoE Microalgae Biorefinery, Dr. Eko Agus Suyono. Dalam webinar ini disampaikan tentang konsep-konsep dasar Microalgae Biorefinery, mulai dari integrasi kultivasi hingga pengembangan produk-produk berbasis mikroalga. Produk-produk tersebut meliputi energi, pangan, pakan, farmasi, dan kosmetika.
Di webinar yang kedua, 18 November 2020, secara khusus CoE-MB mengundang pakar bio-energy dari Universitas Diponegoro, Prof. Hadiyanto, dan pakar konversi energi dari FMIPA UGM, Prof. Karna Wijaya. Yang menjadi topik bahasan kali ini adalah tentang pemanfaatan dan konversi mikroalga menjadi energi baru dan terbarukan. Diskusi dalam webinar ini dipandu oleh Dr. Rachmawan Budiarto dari Pusat Studi Energi UGM.
Untuk memuaskan penasaran masyarakat akan liku-liku kultivasi mikroalga, CoE-MB menyelenggarakan webinar seri yang ketiga, 26 November 2020, yang mengupas tuntas tentang teknologi kultivasi mikroalga. Dengan dipandu moderator Dr. Nugroho Dewayanto, Dr. Eko Agus Suyono membeberkan rahasia tentang faktor-faktor yang menentukan dalam mengelola kultivasi mikroalga. Sementar di sesi selanjutnya, pakar limnologi LIPI, Dr. Awalina menyampaikan perkembangan terkini tentang teknologi kultivasi mikroalga melalui sistem photobioreactor (PBR).
Salah satu pemanfaatan mikroalga yang cukup potensial adalah di bidang farmasi. Mikroalga memproduksi metabolit primer dan sekunder, yang ditengarai mampu memberikan efek terapi pada beberapa kasus seperti kanker, diabetes mellitus, obesitas, stress dan beberapa diagnosis klinis lainnya. Prof. Abdul Rohman, pakar dari Fakultas Farmasi UGM mengupasnya dalam webinar ini. Selain itu mikroalga juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber pakan, pangan fungsional dan multiproduk lainnya. Pengalaman mengelola lahan kultivasi dan pemanfaatan mikroalga menjadi multiproduk ini ditularkan oleh M. Zusron, CEO start up mikroalga bernama PT Algatropia Indonesia Raya. Diskusi menjadi lebih menarik dengan penampilan dosen muda nan energi, Lisendra Marbelia, PhD. dari Departemen Teknik Kimia UGM.
Biorefineri mikroalga, dalam peranannya sebagai penyedia energi bersih, tentu tidak terlepas dari pusaran kegiatan ekonomi masyarakat. Untuk mempertinggi nilai tambah, serta memberikan dampak minimal terhadap lingkungan, suatu life cycle yang berujud circular economy dapat diaplikasikan dengan model yang nyaris sempurna pada sistem microalgae biorefinery. hal ini diungkapkan dalam webinar seri terakhir yang menampilkan Dr. Rachmawan Budiarto selaku manajer multiproduk CoE-MB, dan oleh peneliti senior BPPT, Dr. Muhammad Abdul Kholiq. Diskusi diarahkan oleh salah satu peneliti CoE MB yang saat ini sedang menempuh program doktoral di Kyushu, Muhammad Hasan Imaduddin, M.Eng.