Professor Tri Widodo meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Gadjah Mada, kemudian melanjutkan jenjang Graduate Diploma, Economics Development, di Australian National University; program master Economics Development, Australian National University. Sedangkan program doktoralnya dengan Doctor of Philosophy (Ph.D) in Economics, di Hiroshima University of Economics, Hiroshima, Jepang.
|
|
Saat ini beliau merupakan dosen Fakultas Eknomi dan Bisnis UGM. Beliau memiliki beberapa minat penelitian diantaranya ekonomi internasional, ekonomi pembangunan, regional ekonomi dan ekonomi energi.
Beliau juga aktif di beberapa organisasi profesional, antara lain: ISA (International Studies Association) – USA, Indonesian Economist Association (IEA / ISEI), Indonesian Regional Science Associaltion, The Society for Global Business and Economic Development (SGBED), The Japan Society for International Economics, The Japan European Association Studies (JEAS). Beliau adalah peneliti aktif yang telah melahirkan banyak jurnal imiah dan juga merupakan editor jurnal Emerging Market. Selain itu, Prof Tri Widodo juga aktif menulis berbagai buku di bidang ekonomi, antara lain: (i) Menuju Negara Maju Apakah Indonesia Bergerak ke Arah yang Benar? ; (ii) The Welfare Impacts of Price Equalisation in Energy Market Integration ; (iii) The Root Cause of Deforestation in Indonesia: An Islamic Economic Approach: Between the Mountain and Sea: Positioning Indonesia. Beliau juga sering menyumbangkan buah pikiran dan opininya di berbagai media masa seperti Tempo, Suara merdeka, Merdeka, Neraca, Aktual dan lain sebagainya. Selain menjalani kegiatan akademisnya, beliau juga pernah dan masih menjalani aktivitas konsultasi untuk berbagai pihak di beberapa sektor. Antara lain adalah: Toyota Astra Manufacture, PT. Pertamina, kementrian maritim dan perikanan, kementrian energi dan sumber daya alam, BPOM, kementrian keuangan, kementrian perdagangan, Bank Indonesia, BOEING, Toyota Astra Motor, Asian Development Bank (ADB), USAID, US Chambers, BP Migas dan masih banyak yang lainnya.
|